News
Loading...

TEKS CERITA RAKYAT (Pengertian, Unsur, Ciri ciri, Jenis jenis, Struktur, Karakter, Kaidah, Ciri kebahasaan dan Contoh Cerita Rakyat Singkat)

Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran bahasa indonesia tingkat SMP ataupun SMA yaitu tentang cerita rakyat, dimana disini akan kita bahas lengkap mengenai teks cerita rakyat mulai dari pengertian cerita rakyat menurut para ahli dan secara umum, unsur, ciri ciri, jenis jenis, struktur, karakter, kaidah kebahasaan, Ciri kebahasaan dan Contoh Cerita Rakyat Singkat. Semoga dapat membantu

Teks Cerita Rakyat

Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran bahasa indonesia tingkat SMP ataupun SMA yaitu tentang cerita rakyat, dimana disini akan kita bahas lengkap mengenai teks cerita rakyat mulai dari pengertian cerita rakyat menurut para ahli dan secara umum, unsur, ciri ciri, jenis jenis, struktur, karakter, kaidah kebahasaan, Ciri kebahasaan dan Contoh Cerita Rakyat Singkat.

Pengertian

Pengertian cerita rakyat secara umum adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di dalam masyarakat. Cerita rakyat disampaikan secara lisan dan dikembangkan secara turun-temurun, sehingga sering dikatakan sebagai bentuk sastra lisan
Biasanya pembuat cerita rakyat ini bersifat anonim, artinya identitas pengarangnya tidak diketahui.

Pengertian cerita rakyat menurut para ahli
Menurut Suripan Sadi Hutomo pengertian Cerita rakyat adalah cerita yang disampaikan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lain secara lisan. Cerita rakyat juga bisa diartikan sebagai cara masyarakat untuk mengekspresikan kebudayaan yang mereka miliki.

Menurut Sisyono Pengertian Cerita rakyat termasuk sebuah karya sastra yang lahir dan berkembang di kalangan masyarakat tradisional. Cerita ini disebarkan dari mulut ke mulut dan biasanya identitas pengarangnya tidak diketahui (anonim).

Menurut Liaw Yock Fang pengertian Cerita rakyat adalah karya sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat. Biasanya cerita rakyat disampaikan secara lisan oleh sang ibu kepada sang anak, atau tukang pencerita kepada masyarakat kampung yang tidak bisa membaca atau menulis.

Unsur Unsur Cerita Rakyat

Berikut dibawah ini 6 unsur teks cerita rakyat:

1. Tema
Tema adalah pokok permasalahan atau gagasan yang menjadi jiwa dan inti dari suatu cerita.

2. Plot / Alur
Plot adalah sekumpulan peristiwa yang dibuat sedemikian rupa untuk membentuk hubungan sebab. Pada dasarnya, alur cerita rakyat dibedakan menjadi dua yaitu alur maju dan alur mundur.

3. Latar Cerita / Setting
Latar cerita adalah gambaran tentang bagaimana suasana, tempat, dan waktu saat terjadinya suatu peristiwa. Latar cerita umum dibedakan menjadi tiga jenis:

Latar tempat (contoh: di rumah, di istana, di taman, dll).
Latar waktu (contoh: pada zaman dahulu kala, pagi itu, di malam hari, dll)
Latar suasana (contoh: suara ayam berkokok, piring pecah, dll)

4. Penokohan
Penokohan adalah gambaran tentang sifat atau watak yang dimiliki oleh tokoh-tokoh cerita tersebut.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pandang si pengarang ketika menyampaikan suatu jalan cerita.

6. Amanat
Amanatg adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang pada para pembaca.

Ciri Ciri Cerita Rakyat

Berikut ini adalah 9 ciri ciri cerita rakyat:
1. Disampaikan turun-temurun.
2. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya
3. Kaya nilai-nilai luhur
4. Bersifat tradisional
5. Memiliki banyak versi dan variasi
6. Mempunyai bentuk – bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya.
7. Bersifat anonim, artinya nama pengarang tidak ada.
8. Berkembang dari mulut ke mulut.
9, Cerita rakyat disampaikan secara lisan.

Jenis Jenis Cerita Rakyat

Secara garis besar cerita rakyat ada 8, yaitu cerita binatang (fabel), asal-usul (legenda), pelipur lara, jenaka, mite (mitos), sage, epos dan cerita hikayat:

Fabel

Cerita binatang (fabel) memiliki ciri khas yaitu tokoh ceritanya berupa binatang yang memiliki kemampuan layaknya seorang manusia. Binatang tersebut bisa berbicara, makan, minum, berkeluarga, memiliki anak, dan lain sebagainya. Dengan demikian, fabel ini sebenarnya bukanlah cerita binatang biasa. Karena fabel merupakan cerita metamorfosis kehidupan manusia.

Sepertinya pembuatnya sengaja menggambarkan kehidupan manusia lewat cerita binatang agar cerita tersebut tidak menyinggung pembaca atau orang yang mendengar ceritanya. Contoh dari fabel antara lain: burung bangau dan seekor anjing, singa dan beruang, dan lain sebagainya.

Legenda (Asal-usul)

Secara garis besar, cerita asal usul dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

Cerita asal usul dunia tumbuh-tumbuhan
Contoh: tanaman padi dipercaya berasal dari Dewi Sri, tanaman gadung mengandung racun karena terkena panah beracun dari pohon jagung, dan lain sebagainya

Cerita asal usul binatang
Contoh: ikan mas memiliki warna darah persis seperti darah manusia karena konon ikan mas awalnya adalah seorang manusia, tubuh sapi bergelambir karena bajunya tertukar dengan baju kerbau yang besar saat mandi.

Cerita asal usul terjadinya tempat
Contoh: nama Gunung Tengger kabarnya berasal dari nama pasangan suami istri Rar Anteng dan Joko Seger, Gunung Tangkuban Perahu di kota Bandung berasal dari perahu milik Sangkuriang. Saat sedang marah, perahu tersebut ia tendang hingga perahunya terbalik dan akhirnya berubah wujud menjadi gunung Tangkuban Perahu.

Pelipur Lara

Cerita pelipur lara adalah cerita yang sengaja disampaikan untuk menghibur hati seseorang. Biasanya isi ceritanya sangat indah, penuh dengan fantasi dan impian yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan. Contohnya cerita tentang kehidupan seorang putri di istana, cerita tentang senjata keramat yang bisa mengabulkan permintaan, dan lain sebagainya.

Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah Salah satu jenis cerita rakyat yang paling digemari masyarakat adalah cerita jenaka. Contoh cerita jenaka seperti Pak Belalang, Lebai Malang, dan lain sebagainya. Meskipun ceritanya tergolong jenaka, di dalamnya terselip pesan moral. Lewat cerita Lebai Malang, kita diajarkan untuk tidak serakah. Karena orang yang serakah justru tidak akan memperoleh apapun.

Mite

Mite adalah jenis cerita yang mengisahkan kehidupan dewa-dewi. Ceritanya bersifat sakral dan juga mistis. Contohnya seperti cerita Nyi Roro Kidul, Dewi Sri, Hikayat Sang Boma, dan lain-lain.

Sage

Sage merupakan jenis cerita rakyat yang isinya mengandung sejarah. Contoh sage adalah Damarwulan, Ciung Wanara, Roro Jonggrang, dan lain sebagainya.

Epos

Epos termasuk jenis cerita kepahlawanan. Contohnya seperti kisah Ramayana, Mahabrata, dan masih banyak lagi.

Hikayat

Hikayat adalah jenis cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan keluarga istana, kehidupan bangsawan ataupun orang yang terkenal pada zaman dahulu kala. Biasanya isi ceritanya berupa hal-hal yang tidak masuk akal, seperti memiliki kesaktian, kekuatan, atau mendadak saja ada mukjizat muncul. Contohnya Hikayat Abu Nawas, Hikayat Panji Semirang, dan lain-lain.

Struktur dan Kaidah Kebahasaan

Berikut ini adalah struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita rakyat:

Struktur 
Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
Urutan Peristiwa, merupakan rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, umumnya disampaikan dalam urutan kronologis.
Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah kehendak penulis teks cerita sejarah.

Kaidah
Pronomina (kata ganti): kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
Frasa Adverbial: kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
Verba Material: kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan. Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu. (Pahami: Pengertian Verba Pewarta dan Contohnya)
Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung temporal.

Contoh Cerita Rakyat Singkat

Berikut ini adalah contoh teks cerita rakyat singkat tentang keong mas

Dahulu kala, ada seorang raja yang sangat arif dan bijaksana. Raja memiliki dua putri. Putri pertama bernama Candra Kirana, dan adiknya bernama Dewi Galuh. Dua putri itu sangat cantik, tetapi memiliki watak yang berbeda. Candra Kirana sangat baik dan tidak sombong sehingga ia sangat dicintai oleh rakyatnya. Sebaliknya, Dew Galuh jahat dan angkuh. Ia sering kali menghina rakyatnya sehingga rakyat tak menyukai Dewi Galuh.

Suatu hari, Raja memanggil Candra Kirana. Raja ingin agar Candra Kirana segera menikah dengan Pangeran lnu Kertapatih. Candra Kirana sangat senang. Ia menerima lamaran Pangeran lnu Kertapatih.Tetapi, Dewi Galuh juga menyukai Pangeran lnu Kertapatih. Ia ingin Pangeran lnu Kertapatih menjadi suaminya.

Dewi Galuh lantas pergi ke rumah penyihir. Ia meminta agar penyihir itu menyihir Candra Kirana menjadi sebuah keong.

Saat sedang asyik main di pantai, Candra Kirana ditemui oleh penyihir. Penyihir itu langsung menyihir Candra Kirana menjadi seekor keong emas. Sungguh sedih hati Candra Kirana.

"Sihir itu hanya akan hilang jika kau menemukan cinta sejatimu,"seru penyihir.

Sementara itu, di sebuah desa, seorang nenek sedang mencari ikan. Saat ia mengambil jaringnya, ia menemukan seekor keong emas. Karena keong itu terlihat sangat cantik, nenek itu pun membawanya pulang.

Keesokan harinya, si nenek kembali mencari ikan. Ia selalu bekerja dari pagi hingga sore, namun kadang-kadang tak mendapatkan uang. Kasihan sekali si nenek.

Saat si Nenek pergi bekerja, keong emas berubah menjadi Candra Kirana. Untuk membalas budi sang nenek, Candra Kirana pun membersihkan rumah nenek itu. Ia juga memasak makanan yang enak untuk si Nenek.

Saat pulang, alangkah terkejutnya si Nenek. Ia mendapati banyak makanan di meja makannya.

"Siapakah yang melakukan ini semua?" ucap si Nenek.

Hari-hari berlalu. Setiap hari, sepulang bekerja, si Nenek selalu mendapati rumahnya sudah bersih dan ada banyak makanan di meja makannya. Ia ingin tahu, siapa yang melakukan itu semua. Maka pada suatu hari, ia pura-pura pergi bekerja. Ia mengintip di balik jendela. Si Nenek melihat keong emas miliknya berubah menjadi seorang gadis cantik. Si Nenek pun langsung masuk ke rumahnya. Candra Kirana kaget, tetapi akhirnya ia menceritakan semuanya kepada si Nenek.

Sementara itu, Pangeran lnu Kertapatih ikut mencari Candra Kirana. Ia mencari sampai ke pelosok desa. Saat sedang kelelahan, ia hendak meminta minum kepada salah satu warga. Ia mendatangi salah satu rumah warga. Dan di sana, olala... Pangeran lnu Kertapatih mendapati Candra Kirana. Seketika kutukan nenek sihir itu pun sirna.

Akhirnya Pangeran lnu Kertapatih membawa Candra Kirana kembali ke istana. Si Nenek yang menolongnya pun dibawa serta. Kemudian, nenek sihir yang menyihir Candra Kirana, serta Dewi Galuh dihukum oleh Raja.

Candra Kirana dan Pangeran Inu Kertapatih pun menikah. Mereka hidup bahagia selamanya.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar :

Post a Comment